Pada saat selesainya transaksi, pemerataan kepemilikan saham akan menghasilkan Axiata menerima hingga senilai USD475 juta. Setelah transaksi ditutup, Axiata akan menerima USD400 juta, beserta tambahan USD75 juta di akhir tahun pertama, tergantung pada pemenuhan syarat-syarat tertentu.
Rencana merger telah mendapatkan persetujuan dari dewan direksi XL Axiata, Smartfren, dan SmartTel, namun masih menunggu persetujuan regulator dan pemegang saham, serta ketentuan penutupan tertentu.
Apabila semua persetujuan dan ketentuan terpenuhi, penyelesaian proses merger diharapkan dapat terlaksana pada paruh pertama 2025.
Pada penutupan perdagangan Jumat (27/12), saham EXCL berakhir melemah 0,44 persen di Rp2.250. Dalam sepekan, saham emiten telekomunikasi itu sudah turun 1,32 persen, tetapi menguat 3,21 persen dalam sebulan.
(Fiki Ariyanti)