IDXChannel - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk atau GoTo segera melaksanakan pencatatan saham perdana alias initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia dengan penawaran di kisaran Rp316 – Rp346 setiap saham.
Perolehan dana IPO GoTo diperkirakan akan mencapai Rp17,9 triliun atau Rp18 triliun. Dibandingkan dengan IPO Bukalapak (BUKA) tahun lalu, target dana GOTO terbilang lebih rendah.
Sementara pada akhir Juli 2021 lalu, Bukalapak menawarkan 25.765.504.800 saham dengan harga penawaran sebesar Rp 850,- per sahamnya. Dana yang dihimpun dari IPO ini, sekitar Rp 21,9 triliun dan digunakan untuk modal kerja Bukalapak dan anak-anak usahanya guna melakukan investasi di beragam produk dan layanan
Dari update informasi, GOTO akan melepas sebanyak-banyaknya 52 miliar saham Seri A dengan nilai nominal Rp1 atau 4,35% dari modal ditempatkan dan disetor, sebagaimana tertulis berdasarkan prospektusnya, Selasa (15/3/2022).
GOTO menunjuk PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Tbk (TRIM) sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sementara PT CIMB Niaga Sekuritas dan PT Nilai Inti Sekuritas bertindak sebagai penjamin emisi efek.
GOTO bersama-sama dengan penjamin emisi efek berencana untuk melakukan stabilisasi harga dengan menerapkan opsi penjatahan lebih, yang hanya dapat dilakukan apabila jumlah pemesanan saham melebihi jumlah saham yang ditawarkan kepada masyarakat.
Opsi penjatahan lebih akan memberikan hak kepada Penjamin Emisi Efek, yang merupakan Penjamin Pelaksana Emisi Efek, untuk melakukan penjatahan lebih sampai dengan 7,8 miliar saham Seri A dari saham treasuri Emiten dengan memakai harga penawaran.
Dana yang diperoleh dari penjualan saham tambahan tersebut selanjutnya akan digunakan untuk melakukan stabilisasi harga melalui pembelian saham di pasar sekunder oleh emiten melalui Agen Stabilisasi untuk mengupayakan agar harga saham tidak menjadi lebih rendah dari Harga Penawaran.