Ratusan gerai tersebut tersebar di wilayah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, hingga New York, Amerika Serikat (AS).
Manajemen TGUK menjelaskan, ada beberapa tantangan di 2024 yang menyebabkan penutupan gerai.
"Kondisi market, di mana dinamika pasar menekan kelompok menengah ke bawah yang merupakan target market TGUK. Daya beli masyarakat sangat rendah, penurunan ini sudah dirasakan di kuartal I-III (2024) dan customer sekarang merasakan membeli online menjadi lebih mahal," kata manajemen dalam hasil public expose yang dirilis di keterbukaan informasi BEI, Rabu (8/1/2025).
Tantangan tersebut, diakuinya, membuat seseorang lebih mengutamakan untuk membeli kebutuhan pokok.
"Tantangan ini juga dialami oleh beberapa F&B lain, baik yang sejenis minuman ataun non-minuman. Hal ini menyebabkan TGUK harus melakukan efisiensi dengan cara penutupan store," tutur manajemen.