IDXChannel – Islamic Capital Market (ICM) memiliki peluang untuk menjadi besar dan menarik minta investor. Tahap pertama yang bisa dilakukan untuk mengembangkan ICM adalah edukasi terhadap investor pasar modal.
Diakui oleh Mian Muhammed Nazir, Chief Executive Officer of Dar Al Sharia, the world’s leading Islamic finance advisory firm di acara The Challenges of Developing Islamic Capital Market in The Future, di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) pada Jumat (18/10) , Indonesia memiliki potensi besar pasar modal syariah terbaik karena peningkatan investor dan tingkat edukasinya sangat baik.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total aset keuangan syariah Indonesia per Juli 2019 mencapai Rp1.359 triliun atau berkontribusi sebesar 8,7 persen dari total aset industri keuangan nasional, aset tersebut belum termasuk dengan saham syariah.
“Dari total aset industri keuangan syariah tersebut, pasar modal syariah berkontribusi paling besar yaitu sebesar 56,2 persen, disusul perbankan syariah sebesar 36,3 persen, dan industri keuangan non-bank syariah sebesar 7,5 persen,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen saat pembukaan Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah (FREKS) 2019 di Yogyakarta, Selasa (15/10).
Hoesen menjelaskan sektor perbankan yang lebih awal berkembang kini memiliki 14 Bank Umum Syariah (BUS), 20 Unit Usaha Syariah (UUS) dan 165 Badan Perkreditan Rakyat Syariah (RBPRS). Total aset perbankan syariah per Juli 2019 telah mencapai Rp494,04 triliun atau 5,87 persen dari total aset perbankan Indonesia.