sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Terjerat Kasus Penipuan, Kapitalisasi Pasar Saham Adani Anjlok Rp718,9 Triliun

Market news editor Dian Kusumo
30/01/2023 10:24 WIB
Saham kerajaan bisnis orang terkaya di Asia Gautam Adani anjlok.
Terjerat Kasus Penipuan, Kapitalisasi Pasar Saham Adani Anjlok Rp718,9 Triliun. (Foto: MNC Media)
Terjerat Kasus Penipuan, Kapitalisasi Pasar Saham Adani Anjlok Rp718,9 Triliun. (Foto: MNC Media)

Hindenburg Research mengatakan dalam laporannya bahwa Adani Group telah menggunakan transaksi pihak terkait yang dirahasiakan dan manipulasi pendapatan untuk "menjaga penampilan kesehatan keuangan dan solvabilitas" dari unit bisnisnya yang terdaftar.

Adani Group menolak laporan itu sebagai tidak berdasar dan bahwa itu adalah korban serangan reputasi "jahat nakal" oleh Hindenburg.

Hindenburg Research mengatakan dalam laporannya bahwa Adani Group telah menggunakan transaksi pihak terkait yang dirahasiakan dan manipulasi pendapatan untuk "menjaga penampilan kesehatan keuangan dan solvabilitas" dari unit bisnisnya yang terdaftar.

Adani Group menolak laporan itu sebagai tidak berdasar dan bahwa itu adalah korban serangan reputasi "jahat nakal" oleh Hindenburg. ...

"Jika Adani serius, ia juga harus mengajukan gugatan di AS," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan. "Kami memiliki daftar panjang dokumen yang akan kami tuntut dalam proses penemuan hukum."

Adani, dengan kekayaan bersih $ 96.6 miliar, dianggap sebagai pendukung dekat Perdana Menteri Narendra Modi. Partai Kongres oposisi utama India sering menuduh Adani, dan miliarder lainnya, mendapatkan perlakuan kebijakan yang menguntungkan dari pemerintahan Modi, tuduhan yang dibantah miliarder itu.

Grup Adani didirikan pada tahun 1988, dimulai dengan perdagangan komoditas. Kepentingan bisnis konglomerat sekarang meluas dari pelabuhan dan bandara hingga pertambangan dan energi terbarukan.

Laporan itu mengatakan pola "keringanan hukuman pemerintah terhadap kelompok itu" yang berlangsung selama beberapa dekade telah membuat investor, jurnalis, warga negara, dan politisi tidak mau menantang perilaku kelompok itu "karena takut akan pembalasan".

"Sinyalnya adalah karena Adanis sangat dekat dengan kekuatan yang ada saat ini, oleh karena itu tidak ada yang akan menantang mereka," kata ekonom Arun Kumar kepada AFP, Senin (30/1/2023). 

"Mereka yang sebelumnya mengkritik Adani, mereka yang mencoba melakukan penyelidikan, Adani meluncurkan kasus [hukum] besar terhadap mereka, jadi mereka telah menakuti banyak orang," tambahnya.

(DKH)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement