Keputusan mempertahankan BI rate pada level 6 persen tetap mengacu pada agenda penguatan stabilitas nilai tukar rupiah. Kebijakan ini diambil tepat sebelum pertemuan The Fed pada Rabu (20/3).
“Sikap The Fed menunjukkan ketidakpastian yang tinggi dalam sistem perekonomian global, dan kami melihat BI Rate juga akan menyesuaikan kondisi tersebut,” tambah Perry.
Sebelumnya, bank sentral AS tersebut menahan suku bunga pada kisaran target 5,25 persen-5,5 persen.
Keputusan The Fed tersebut sesuai ekspektasi pasar. Bank sentral itu juga mengisyaratkan, pihaknya masih merencanakan tiga kali penurunan suku bunga sebelum akhir tahun ini.
Pada Kamis (21/3), dua bank sentral pendukung kenaikan suku bunga, yakni Bank of England dan Swiss National Bank telah memilih untuk mempertahankan dan menurunkan suku bunga tetap.