sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tersengat The Fed, Emas Melonjak 2,7 Persen, Tembus USD2.000 Lagi

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
14/12/2023 10:43 WIB
Harga emas dunia kembali menguat pada Kamis (14/12/2023), melanjutkan lonjakan tinggi Rabu (14/12/2023).
Tersengat The Fed, Emas Melonjak 2,7 Persen, Tembus USD2.000 Lagi. (Foto: MNC Media)
Tersengat The Fed, Emas Melonjak 2,7 Persen, Tembus USD2.000 Lagi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Harga emas dunia kembali menguat pada Kamis (14/12/2023), melanjutkan lonjakan tinggi Rabu (14/1.), seiring bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) menahan suku bunga pada rapat terbaru yang membuat dolar melemah.

Per 10.35 WIB, harga emas di pasar spot naik 0,31 persen secara harian ke USD2.032,57 per troy ons. Kemarin, emas melejit 2,37 persen secara harian.

Secara akumulatif, harga logam kuning sudah melompat 2,68 persen selama dua hari terakhir.

Sementara, indeks dolar (DXY) melemah 0,35 persen ke 102,51. Pada Rabu, DXY ambles 0,88 persen.

Dihargai dalam dolar, emas biasanya naik seiring pelemahan dolar AS lantaran pelemahan mata uang Negeri Paman Sam tersebut cenderung membuatnya lebih murah dibandingkan mata uang lainnya.

Di harga USD2.031,57 per troy ons saat ini, emas masih di bawah rekor tertinggi USD2.135,40 yang dicapai di awal Desember lalu.

Kenaikan emas--seiring dengan bursa saham, mata uang, dan obligasi Asia--terjadi setelah The Fed, pada pertemuan FOMC, Rabu waktu AS (13/12), kembali menahan suku bunga untuk kali ketiga beruntun dan memperkirakan bahwa bank sentral tersebut akan memangkas suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun mendatang.

Dalam pernyataannya, The Fed mempertahankan suku bunga tetap stabil, seperti yang diharapkan, dan 17 dari 19 pejabat bank sentral itu dengan suara bulat memperkirakan kebijakan suku bunga akan lebih rendah pada akhir 2024.

The Fed sejak Maret 2022 telah menaikkan suku bunga sebesar 525 basis poin sebagai upaya mengendalikan inflasi.

“Pernyataan tersebut memberi tahu kita bahwa The Fed sedang melihat apa yang sudah mulai diabaikan oleh pasar, bahwa inflasi akan kembali normal tanpa resesi,” kata Tom Martin, manajer portofolio senior di Globalt Investments di Atlanta.

"Kami berharap hal ini akan terjadi, tapi kami tidak menyangka akan terjadi,” sambungnya. (ADF)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement