"Karena kami juga melihat ada banyak UUS yang performa bisnisnya justru lebih bagus dibanding BUS. Jadi sambil menunggu keputusan dari RUU itu, kami mendorong UUS Bank Jatim untuk lebih fokus ke percepatan pertumbuhan bisnis," tutur Busrul.
Bila secara bisnis sudah tumbuh maksimal, Busrul menegaskan bahwa pihaknya siap untuk mendorong unit syariahnya untuk berdiri sendiri sebagai BUS. Termasuk juga soal rencana pelaksanaan IPO, menurut Busrul masih akan tergantung dengan perkembangan kondisi yang ada tersebut.
"Ya (pelaksanaan IPO) bisa saja. Masih terbuka kemungkinan. Tapi itu tadi, kita masih wait and see dengan perkembangan yang ada, terutama di level regulator (OJK)," tegas Busrul.
Saat ini, aset UUS Bank Jatim disebut Busrul mencapai Rp2,78 triliun per September 2022. Kinerja penyaluran pembiayaan syariah hingga pertengahan Oktober mencapai Rp1,95 triliun, dengan capaian penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) syariah mencapai Rp1,77 triliun. (TSA)