Dengan analisa tersebut, Rully pun mengaku optimistis sektor perbankan masih akan mencatatkan pertumbuhan kredit yang tetap tinggi, atau sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia (BI), yaitu berada di kisaran 10 hingga 12 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Sepanjang Januari 2024 lalu, pertumbuhan kredit perbankan Tanah Air terpantau cukup tinggi, yaitu mencapai 11,8 persen (yoy). Posisi tersebut bahkan menjadi capaian tertinggi pada hampir lima tahun terakhir.
Sedangkan pada Februari 2024, porsi pertumbuhan tersebut cukup melandai, namun juga masih dalam estimasi tinggi, yaitu mencapai 11,3 persen (yoy).
Sementara, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Januari dan Februari 2024 mulai membaik dengan masing-masing sebesar 5,8 persen (yoy) dan 5,7 persen (yoy), setelah tiga bulan terakhir pada tahun 2023 tumbuh di bawah 4 persen (yoy).
"Rasio kredit terhadap simpanan atau Loan to Deposit Ratio (LDR) juga masih relatif terjaga di bawah 85 persen, dan dengan tingkat kredit tidak lancar (NPL) yang juga masih rendah, ruang bagi peningkatan pertumbuhan kredit juga masih terbuka," tutur Rully.