Selain China, kekhawatiran pasar juga menyasar kondisi ekonomi di Eropa, terutama setelah adanya pengurangan produksi minyak mentah. Sebelumnya, minyak mentah berjangka Brent naik menembus level USD90 per barel, setelah Arab Saudi dan Rusia berniat memperpanjang pengurangan pasokan hingga akhir 2023.
"Kenaikkan harga minyak dikhawatirkan dapat kembali menaikkan inflasi, sekaligus memangkas kepercayaan investasi," kata Managing Director INVICO Asset Management, Bruno Schneller, dilansir Reuters, Rabu (6/9/2023).
Tak hanya itu, hal yang menambah suram keadaan datang dari kondisi manufaktur di Jerman, Inggris, yang menunjukkan perlambatan. Belum lagi sektor jasa mereka yang mengalami kontraksi.
"Banyak bukti yang menunjukkan lemahnya pertumbuhan di Eropa menjalang keputusan ECB pekan depan. Ini hanya menambah kekhawatiran stagflasi," terang Deutsche Bank Strategist, Jim Reid.
(NIY)