Sementara proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Tembesi di Batam dengan kapasitas 46 megawatt-peak tengah dalam tahap konstruksi dan ditargetkan beroperasi komersial pada pertengahan 2026.
Dia menegaskan, langkah ekspansi ini merupakan bagian dari strategi untuk memperkuat portofolio hijau setelah sepenuhnya keluar dari bisnis pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
"TOBA berkomitmen meninggalkan bisnis batu bara secara total pada 2030 dan fokus pada tiga pilar hijau, yaitu pengelolaan limbah, kendaraan listrik, dan energi terbarukan," katanya.
Hingga kuartal III-2025, kas dan setara kas TOBA naik 31 persen year-to-date menjadi USD89 juta. Meski secara konsolidasi mencatat rugi bersih USD127,38 juta akibat rugi non-kas dari divestasi PLTU, TOBA membukukan adjusted EBITDA positif sebesar USD31,84 juta.
(DESI ANGRIANI)