sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tren Rohana dan Rojali, Emiten Ritel Mana Paling Tahan Banting?

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
30/07/2025 19:32 WIB
Sektor ritel tengah menghadapi tekanan dari kondisi ekonomi makro yang kurang bersahabat.
Tren Rohana dan Rojali, Emiten Ritel Mana Paling Tahan Banting? (Foto: Freepik)
Tren Rohana dan Rojali, Emiten Ritel Mana Paling Tahan Banting? (Foto: Freepik)

Sempat terjadi kontraksi sebesar 0,3 persen pada April 2025, namun secara keseluruhan penjualan ritel masih bergerak di zona positif.

“Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Juni 2025 di 117,8 memang trennya menurun dari awal tahun tetapi ini menunjukkan bahwa konsumen masih tetap optimis dan willing to spend. Hanya saja mereka lebih selektif terutama dari sisi kebutuhan, produk serta pricing,” kata analis Panin Sekuritas, Novi Vianita.
 
Di tengah kondisi tersebut, Novi menilai bahwa dampak ke emiten sektor ritel sangat beragam. Tingkat dampak akan ditentukan terutama oleh seberapa adaptif peritel merespons situasi yang ada dengan strategi yang tepat.
 
Menurutnya, beberapa pemain ritel yang sahamnya diperdagangkan oleh publik sudah dalam kondisi mature dan yang lain masih dalam mode pertumbuhan. Hal ini juga turut berdampak pada resiliensi di tengah kondisi daya beli masyarakat saat ini. 

Salah satu segmen ritel yang mendapat sorotan adalah gerai yang menjual perabot rumah tangga, furnitur, dan elektronik. Di segmen ini, PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) membukukan pendapatan sebesar Rp2,1 triliun pada kuartal I-2025, tumbuh 8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year).

Meski mencatatkan pertumbuhan pendapatan, laba bersih perseroan justru mengalami tekanan. ACES melaporkan penurunan laba sebesar 30 persen secara tahunan, menjadi Rp142 miliar.
 
Kemudian, PT Daya Intiguna Yasa Tbk atau yang dikenal dengan Mr DIY (MDIY), yang mencatatkan pertumbuhan paling tinggi baik dari sisi pendapatan maupun laba. 
 
Pada kuartal I-2025, MDIY catatkan pendapatan Rp1,8 triliun atau tumbuh 57 persen YoY sedangkan laba bersih mencapai Rp226 miliar atau melesat 160 persen YoY.

Selanjutnya, ada PT DFI Ritel Nusantara Tbk (HERO), emiten yang memegang lisensi IKEA di Indonesia. Pada kuartal I-2025, HERO mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,2 triliun, naik 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kinerja bottom line-nya juga membaik signifikan, membalikkan kerugian Rp1 miliar pada kuartal I-2024 menjadi laba bersih Rp27 miliar pada kuartal I-2025.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement