Jumlah tersebut mewakili 72,50% dari total modal perseroan. Adapun investor publik atau masyarakat menguasai 27,50% atau sebanyak 2,88 miliar.
Sebagaimana diketahi, TDPM masih menjadi penghuni papan pemantauan khusus, karena likuiditas transaksi saham yang rendah. Sampai semester II-2023, TDPM mengalami rugi bersih sebesar Rp117,78 miliar, dengan earnings per share (EPS) negatif Rp23 per saham.
Dari sisi topline, pendapatan usaha TDPM menembus angka Rp340,63 miliar, yang sebagian besar berasal dari penjualan plasticizer (DOP), acrylamide monomer, dan trading.
(DES)