Peningkatan hasil underwriting ini merupakan buah dari kehati-hatian dalam proses underwriting dan penghentian penjualan untuk bisnis baru dari produk-produk yang dinilai tidak profitabel dan moratorium beberapa produk asuransi. Kedua langkah tersebut dibarengi dengan rebalancing portofolio dari produk yang ada.
"Semua produk yang tidak memenuhi hukum bilangan besar dan tidak memenuhi kriteria pada tata kelola yang berdampak pada bisnis yang sehat dihentikan dan/atau dilakukan restrukturisasi. Itulah kunci yang membuat kami survive pada 2020," jelas Hanindio.
Berbagai kebijakan dan strategi tersebut juga berdampak pada tingkat kesehatan keuangan AJTM, dengan Risk Based Capital (RBC) sekitar 101 persen pada 2019 menjadi 257 persen pada 2020. Sedangkan Rasio Kecukupan Investasi (RKI) meningkat dari 104 persen menjadi 111 persen. (RAMA)