Menurut Yenfrino, akuisisi Probiotec dilakukan untuk memperluas jaringan distribusi global, sekaligus memperkaya portofolio produk farmasi yang dimiliki Perseroan. Strategi akuisisi disebut Yenfrino sebagai salah satu kunci yang mendorong lonjakan pendapatan PYFA yang naik 173 persen, atau hampir 2,5 kali pada periode yang sama.
"Hasil kinerja 2024 menjadi bukti ketahanan dan transformasi strategis PYFA, dengan berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang didorong oleh akuisisi Probiotec dan ekspansi bisnis yang terukur dan arus kas dan struktur modal kami tetap solid," ujar Yenfrino.
Sedangkan untuk kinerja di 2025, dikatakan Yenfrino, akan lebih difokuskan pada integrasi Probiotec, efisiensi operasional, dan penguatan posisi pasar di Asia Pasifik.
Melihat dari laporan arus kas, PYFA mengadopsi manajemen arus kas yang proaktif, dengan mengelola arus kas melalui aktivitas investasi dan pendanaan. Penerimaan dividen dari investasi saham dan hasil penjualan aset tetap menunjukkan upaya Perseroan dalam mengoptimalkan alokasi sumber daya. Yenfrino menjelaskan, Laporan Keuangn yang telah diterbitkan Perseroan juga telah diaudit Auditor Independen Erns & Young Indonesia (EY), dan telah dinyataka wajar tanpa modifikasian.
"Ini mencerminkan tata Kelola keuangan yang transparan dan terpercaya. PYFA menunjukkan kehati-hatian dan kematangan dalam pengelolaan risiko, dari Debt-to-Equity Ratio (DER) yang tetap terkendali berkat peningkatan ekuitas dan struktur pembiayaan yang seimbang antara utang dan ekuitas," ujar Yenfrino.
(taufan sukma)