Momentum hilirisasi STAA juga ditandai dengan ekspor perdana 9.000 ton RBD Palm Olein melalui jetty internal di fasilitas refinery STAOF, Dumai, pada Juli 2025—menegaskan kesiapan STAA sebagai produsen kelapa sawit terintegrasi dengan kemampuan ekspor langsung.
"Kinerja kuat di triwulan ketiga menunjukkan arah pertumbuhan jangka panjang yang semakin kokoh bagi STAA. Dengan kontribusi hilir yang semakin besar dan harga komoditas yang kompetitif, kami optimistis dapat mempertahankan momentum positif hingga akhir tahun," ujar Kevin.
Kevin juga menegaskan bahwa fokus utama Perseroan sepanjang 2025 adalah optimalisasi kapasitas hilirmelalui operasional penuh refinery STAOF di Dumai.
Langkah ini tidak hanya memperkuat posisi STAA dalam rantai nilai industri kelapa sawit, tetapi juga meningkatkan efisiensi, diversifikasi produk, serta nilai tambah ekspor.
"Dengan fondasi finansial yang kuat dan dukungan infrastruktur terintegrasi, STAA berkomitmen untuk terus memperluas skala usaha hilir dan menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan," ujar Kevin.
(taufan sukma)
 
           
               
               
                             
                             
                                                                             
                                                                             
                                                                             
                                                                             
                                                                             
                                                                             
                                     
                                     
                                    