IDXChannel- Kinerja keuangan PT Berlina Tbk (BRNA) dan entitas anak tampak menurun hingga akhir kuartal III yang berakhir pada 30 September 2021.
Emiten industri kemasan plastik ini meraup penjualan bersih senilai Rp785,49 miliar, turun -8,92% dibandingkan periode sama tahun 2020 senilai Rp862,42 miliar, sebagaimana dilaporkan perseroan melalui Keterbukaan Informasi, Jumat (3/12/2021).
Secara rinci, penjualan botol plastik, sikat gigi, dan mould mencapai Rp577,86 miliar, sedangkan laminating tube dan plastik tube sebesar Rp213,79 miliar, dengan nilai eliminasi Rp6,17 miliar.
Dari total penjualan, segmen pasar domestik menyumbang senilai Rp657,99 miliar, sedangkan mancanegara senilai Rp127,49 miliar.
Pyridam Farma Luncurkan Pyfaesthectic dan Umumkan 108% Peningkatan Penjualan di Kuartal III 2021
Beban pokok penjualan BRNA berkurang menjadi Rp780,06 miliar dari Rp802,47 miliar, namun membawa laba bruto perseroan anjlok senilai Rp5,42 miliar, dari laba kotor periode sama tahun 2020 senilai Rp59,94 miliar.
Setelah perhitungan pendapatan lain, bunga keuangan, serta dipotong sejumlah beban administasi, pajak, dan operasi, maka rugi tahun berjalan BRNA bertambah menjadi Rp85,73 miliar, dari Rp82,00 miliar yang dicapai periode sama tahun 2020.
Adapun rugi bersih BRNA mencapai Rp82,56 miliar, meningkat dari rugi bersih periode sama tahun lalu sebesar Rp79,74 miliar.
Sejumlah penghasilan lain dari pos-pos keuangan membawa rugi komprehensif tahun berjalan BRNA senilai Rp77,51 miliar, lebih tinggi dari rugi periode sama tahun 2020 sebesar Rp66,80 miliar.
Perhitungan tersebut membawa rugi per saham dasar BRNA menjadi minus Rp84 dari minus Rp81 yang dicapai periode sama tahun lalu.
Per 30 September 2021, posisi aset perseroan sejumlah Rp1,77 triliun, lebih rendah dari posisi aset per 31 Desember 2020 sebesar Rp1,96 triliun.
Adapun jumlah liabilitas perseroan berkurang menjadi Rp1,08 triliun dari Rp1,19 triliun, sedangkan total ekuitas juga menyusut mencapai Rp689,20 miliar dari Rp766,72 miliar.
Jumlah kas dan bank perseroan hingga akhir kuartal III-2021 senilai Rp7,31 miliar, masih lebih rendah dari posisi kas dan bank pada periode sama tahun lalu sebanyak Rp18,59 miliar.
(IND)