Ini berdampak terhadap jumlah utang emiten konstruksi yang terus bertambah dalam jumlah besar sehingga terancam mengalami kesulitan keuangan di tengah kondisi pandemi. Sementara, ditundanya pelaksanaan proyek dan gangguan arus kas dapat menimbulkan masalah bagi emiten ini.
Utang Membengkak, WSKT Masih Merugi di Semester I-2022
Membengkaknya utang WSKT terjadi di tengah keuangan perusahaan yang merosot di semester I-2022. Menurut laporan keuangannya, WSKT menanggung rugi bersih sebesar Rp236,52 miliar di periode ini.
Padahal, di semester I tahun lalu, WSKT masih membukukan laba bersih sebesar Rp154,13 miliar.
Meski demikian, emiten ini masih mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 29,29 persen dibanding semester I-2021. Adapun pendapatan bersih WSKT di semester I-2022 naik menjadi Rp6,09 triliun.
Ambruknya keuangan WSKT di periode ini disebabkan tingginya beban pendapatan emiten.