Berdasarkan laporan keuangannya, beban yang paling besar yakni beban pokok pendapatan yang mencapai Rp5,43 triliun. Beban dari segmen ini juga melesat secara year on year (yoy) sebesar 29,29 persen.
Selain itu, beban umum dan administrasi juga ikut meningkat 25,93 persen menjadi Rp1,27 triliun. Sementara beban keuangan WSKT juga memiliki jumlah yang besar yakni mencapai Rp1,97 triliun.
Meski Downtrend, Saham WSKT Masih Prospektif di Masa Depan?
Berada dalam masa downtrend atau penurunan kinerja di tengah pandemi, saham WSKT pernah mencapai Rp401/saham di periode 20 Maret 2020. Padahal, di awal tahun yakni pada 3 Januari 2020, saham WSKT masih berada di level Rp1.373/saham.
Kendati demikian, Bursa Efek Indonesia (BEI) pada penutupan perdagangan Selasa (23/8) mencatat, kinerja saham WSKT masih menguat hingga 1,90 persen selama sebulan terakhir.
Walaupun memang, dalam sepekan sahamnya terkontraksi di minus 8,55 persen. Sementara dilihat secara year to date(ytd), saham WSKT masih memerah sebesar minus 15,75 persen.