Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan WIKA, Sumadi menambahkan, manajemen saat ini masih mengkaji opsi restrukturisasi yang paling sesuai dengan kondisi perusahaan. Salah satunya kembali menerapkan skema Master Restructuring Agreement (MRA) dengan perbankan.
“Kami mengkaji akan melakukan restrukturisasi yang seperti apa. Namun, memang ada potensi dengan kondisi sekarang, WIKA akan melakukan MRA lagi dengan perbankan,” kata Sumadi.
Untuk memperbaiki kinerja, WIKA masih akan fokus menjalankan tiga pilar transformasi. Pertama, pemilihan kontrak pekerjaan dengan margin dan termin yang berkelanjutan dari sisi arus kas dan memperkuat efisiensi harga pokok penjualan (HPP) melalui penerapan lean construction.
“Kami memang mulai selektif di dalam memilih proyek. Untuk memperbaiki cash flow memang kami harus mencari proyek-proyek yang monthly payment (pembayaran bulanan), sehingga cash flow tidak tertekan,” ujar Agung.
Kedua, perseroan akan melanjutkan rencana divestasi atas anak usaha dan perusahaan asosiasi yang tidak terkait langsung dengan bisnis inti WIKA di sektor konstruksi (non-core assets). Selain itu, perseroan juga menjalankan langkah perbaikan kinerja anak usaha dan perusahaan asosiasi untuk meningkatkan pemulihan dan dividen bagi perseroan.