Wiwik menuturkan, setelah penyelesaian pengambilbagian saham baru selesai dilaksanakan, laporan keuangan BNSI tidak dikonsolidasi dalam laporan keuangan perseroan.
"Transaksi ini tidak akan berdampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha
perseroan," ujarnya.
Sebelumnya, pada November 2024, Vale Indonesia dan GEM Co., Ltd. di Beijing, China meneken kolaborasi strategis melalui proyek pabrik pengolahan nikel net zero bernilai USD1,4 miliar.
Proyek ini menggunakan teknologi High-Pressure Acid Leaching (HPAL) dan berlokasi di Sulawesi Tengah. Targetnya produksi dapat mencapai 60.000 ton nikel dalam bentuk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) per tahun, yang merupakan komponen penting untuk baterai sistem penyimpanan energi (ESS).
Investasi ini mencakup pengembangan (i) Pusat Penelitian dan Pengembangan sebesar USD40 juta untuk transfer pengetahuan dan pengembangan talenta lokal Indonesia.
(ii) USD30 juta untuk ESG Compound yang mencakup lanskap hijau, asrama karyawan, suplai air domestik, dan pengolahan limbah, serta (iii) USD10 juta untuk komitmen pembangunan masyarakat dan fasilitas umum.