Ekonom ING James Knightley menilai lonjakan belanja konsumen Maret tampaknya bersifat sementara dan tidak berlanjut di April.
"Penurunan penjualan ritel April menunjukkan aktivitas belanja sebelum pengumuman tarif hanya berlangsung singkat," katanya dilansir Investing, Jumat (16/5/2025).
Investor juga mencermati pernyataan manajemen Walmart yang menyebut bahwa tarif impor tinggi akan memaksa perusahaan menaikkan harga barang dalam beberapa minggu mendatang.
“Peringatan Walmart menjadi cerminan bahwa perusahaan-perusahaan lain mungkin akan mengikuti langkah serupa dalam merespons tekanan tarif,” ujar analis pasar.
Lembaga perbankan Barclays turut merespons perkembangan positif dari kesepakatan dagang, dengan merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi AS. Bank investasi ini tidak lagi memperkirakan resesi terjadi di akhir tahun 2025.