IDXChannel - Menyambut akhir pekan, indeks utama Wall Street tampak kesulitan menentukan arah. Kendati masih berada dalam lajur kenaikan mingguan, ketiganya tak kompak saat bel pembukaan.
Data perdagangan Jumat (22/3/2024) mencatat, Dow Jones Industrial Average turun 10,58 poin, atau 0,03% di 39.770,79, S&P 500 naik 0,66 poin atau 0,01% di 5.242,19, sementara Nasdaq Composite turun 0,06% di 16.392,33.
Sejatinya, rekor penutupan tertinggi telah tercipta pada Kamis kemarin, menyusul penguatan saham-saham produsen chip setelah adanya proyeksi optimis dari Micron Technology (NASDAQ:MU).
Sementara dari sisi makro, bank sentral atau Federal Reserve (The Fed) mengisyaratkan penurunan suku bunga tiga kali pada tahun ini. Katalis ini membebani imbal hasil surat utang, tetapi mendongkrak bursa saham.
“Dengan adanya kepastian penurunan suku bunga, maka rebound imbal hasil (yield) obligasi tampaknya tidak mungkin terjadi, para pengambil kebijakan telah memberikan dorongan baru untuk membentuk market bullish,” kata Analis XM Raffi Boyadjian, dilansir dari laman Reuters, Jumat (22/3/2024).
Indikator FedWatch membaca peluang sebesar 71% penurunan suku bunga pertama terjadi pada bulan Juni. Angka ini tumbuh dari 56% pada awal pekan ini.
Sejumlah pidato para pejabat The Fed masih dinantikan investor yang mencari petunjuk mengenaik arah laju kebijakan moneter bank sentral.
(YNA)