Salah satu kebijakan yang menjadi sorotan adalah tarif dagang yang diberlakukan terhadap berbagai negara, termasuk sekutu AS sendiri.
Kebijakan proteksionis ini memicu ketidakpastian bagi para pelaku pasar yang khawatir akan dampak negatif terhadap perekonomian global, demikian melansir Investing, Selasa (11/3/2025).
Selain itu, ketidakpastian di Washington semakin meningkat setelah Trump melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap pegawai federal.
Di tengah kondisi ini, perdebatan di Kongres mengenai rancangan undang-undang untuk mencegah penutupan pemerintahan (government shutdown) juga menjadi perhatian utama.
Pada Selasa (11/3/2025), Partai Republik di DPR AS dijadwalkan melakukan pemungutan suara terhadap paket anggaran yang didukung oleh Trump.