Langkah ini memicu kekhawatiran pasar bahwa eskalasi perang dagang bisa menekan prospek pertumbuhan global.
Sejalan dengan sentimen itu, lembaga OECD pun menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2025 menjadi 2,9 persen dari sebelumnya 3,1 persen, dengan menyebut perang dagang sebagai salah satu penyebab utama perlambatan.
Di sisi lain, Deutsche Bank justru menaikkan target akhir tahun untuk indeks S&P 500 dari 6.150 ke 6.550, dengan mempertimbangkan tekanan tarif yang mulai mereda serta ketahanan ekonomi AS.
Hari ini investor menantikan rilis data manufaktur, dan ketenagakerjaan JOLTS yang dijadwalkan pada pukul 10.00 pagi waktu setempat. Selain itu, sejumlah pejabat Federal Reserve juga akan menyampaikan pandangan mereka di berbagai forum sepanjang hari ini.
(Febrina Ratna Iskana)