Angka ini mencerminkan perlambatan tajam di pasar tenaga kerja di tengah ketidakpastian perdagangan, meskipun tingkat pengangguran tetap stabil di angka 4,2 persen, sesuai ekspektasi pasar.
"Ini adalah laporan yang cukup mengecewakan. Pasar mulai semakin khawatir tentang kondisi pasar tenaga kerja setelah rilis data hari ini," ujar Senior Investment Strategist Russell Investments, BeiChen Lin, dilansir Investing, Jumat (1/8/2025).
Data tenaga kerja yang lesu mendorong ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga pada September. Menurut indikator FedWatch dari CME, probabilitas pemangkasan naik tajam dari 41,2 persen menjadi 62,9 persen.
Sementara itu, tekanan juga datang dari sektor teknologi. Saham Amazon tergelincir 8,3 persen pada pra-pembukaan setelah pertumbuhan bisnis cloud computing-nya tidak memenuhi ekspektasi.
Hal ini kontras dengan laporan keuangan yang kuat dari pesaingnya yang fokus pada AI, seperti Alphabet dan Microsoft.