sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wall Street Ditutup Melemah Imbas Kebijakan Ketat Covid-19 di China

Market news editor Anggie Ariesta
22/11/2022 06:48 WIB
Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Senin (21/11/2022) waktu setempat setelah China mengumumkan kebijakan Covid-19 yang semakin ketat.
Wall Street Ditutup Melemah Imbas Kebijakan Ketat Covid-19 di China. (Foto: MNC Media)
Wall Street Ditutup Melemah Imbas Kebijakan Ketat Covid-19 di China. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indeks utama Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Senin (21/11/2022) waktu setempat. Hal itu dipicu kekhawatiran terhadap kebijakan China yang diproyeksi semakin ketat dalam memerangi COVID-19.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 45,41 poin, atau 0,13%, menjadi 33.700,28, S&P 500 (.SPX) kehilangan 15,4 poin, atau 0,39%, menjadi 3.949,94 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 121,55 poin, atau 1,09%, menjadi 11.024.51.

Pemerintah Beijing mengatakan pada Senin (21/11/2022) akan menutup bisnis dan sekolah di distrik yang terkena dampak parah COVID-19 dan memperketat aturan untuk memasuki kota karena infeksi terus meningkat.

"Ada ketakutan bahwa China mungkin menerapkan kembali beberapa pembatasan COVID yang konon baru saja mereka cabut," kata Carol Schleif, wakil kepala investasi di BMO Family Office dilansir dari Reuters pada Selasa (22/11/2022).

Operator kasino AS dengan bisnis di China termasuk Wynn Resorts Ltd (WYNN.O), Las Vegas Sands Corp (LVS.N), MGM Resorts International (MGM.N) dan Melco Resorts & Entertainment Ltd semuanya turun setidaknya 2%.

Di sisi lain, volume perdagangan rendah pada hari Senin, dan kemungkinan akan berkurang menjelang liburan Thanksgiving pada Kamis mendatang. Hal itu berpotensi menyebabkan pasar lebih rentan terhadap volatilitas.

Volume di bursa AS adalah 9,43 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 11,88 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

"Jika Anda ingin menyalahkan sedikit profit taking pada beberapa kekhawatiran lonjakan kasus COVID, tidak apa-apa," kata Jack Janasiewicz, pemimpin strategi portofolio dan manajer portofolio di Natixis Investment Managers Solutions. "Ini menjadi sangat rumit karena volume."

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement