IDXChannel - Indeks utama Wall Street ditutup menguat dengan S&P 500 mencapai rekor tertinggi pada hari kedua berturut-turut. Dorongan kuat sektor teknologi dan penurunan imbal hasil Treasury mendoorng bullish.
Melansir Reuters, Sabtu (2/4/2024), Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 90,99 poin atau 0,23% menjadi 39.087,38.
S&P 500 (.SPX) naik 40,81 poin atau 0,80% menjadi 5.137,08. Sementara Nasdaq Composite (.IXIC), naik 183,02 poin atau 1,14% menjadi 16.274,94.
Indeks ekuitas global mencapai rekor tertinggi, sementara imbal hasil Treasury turun tajam didorong data ekonomi AS yang lemah dan komentar pejabat Federal Reserve yang mendukung ekspektasi penurunan suku bunga pada akhir tahun ini.
Institute for Supply Management (ISM) mengatakan PMI manufaktur AS turun dari 49,1 pada Januari 2024 menjadi 47,8 pada Februari 2024.
Ini merupakan bulan ke-16 berturut-turut di mana PMI berada di bawah 50, sebuah indikasi adanya kontraksi di sektor manufaktur.
Survei konsumen Universitas Michigan menunjukkan ketiga ukuran sentimen, kondisi saat ini, dan ekspektasi konsumen turun lebih dari yang diharapkan.
Pada Jumat, Gubernur Fed Chris Waller menyalakan harapan untuk menurunkan suku bunga, dengan mengatakan keputusan mengenai ukuran akhir neraca Fed tidak ada hubungannya dengan kebijakan tingkat inflasi.
Pada Kamis, laporan pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS sejalan dengan ekspektasi dan menunjukkan pertumbuhan inflasi tahunan yang terkecil dalam tiga tahun.
"Ketika Anda menggabungkan semuanya, Anda melihat keseimbangannya sedikit lebih condong ke arah kemungkinan penurunan suku bunga lebih lanjut, yang telah mendukung ekuitas,” ujar kepala investasi di BNY Mellon Wealth Management, Sinead Colton Grant.
Dia juga mengatakan ekuitas mendapat dukungan dari musim pendapatan yang lebih kuat dari perkiraan dan antusiasme terhadap kecerdasan buatan.
Investor tampaknya mengabaikan peringatan dari Presiden Federal Reserve Richmond Thomas Barkin, yang mengatakan tekanan harga AS masih ada dan terlalu dini untuk memprediksi kapan The Fed akan menurunkan suku bunganya. (NIA)