sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wall Street Ditutup Mixed, Investor Lirik Potensi Saham Ritel dan Teknolog

Market news editor Tim IDXChannel
19/11/2021 09:13 WIB
Wall Street beragam pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (18/11/2021).
Wall Street beragam pada akhir perdagangan Kamis waktu  setempat (18/11/2021). (Foto: MNC Media)
Wall Street beragam pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (18/11/2021). (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Wall Street beragam pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). Namun, indeks S&P 500 dan Nasdaq mencatat rekor penutupan tertinggi setelah penurunan sesi sebelumnya, ketika investor fokus pada pendapatan optimis ritel dan teknologi yang mengalahkan komentar inflasi hawkish dari pembuat kebijakan Federal Reserve. 

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 60,10 poin atau 0,17%, menjadi menetap di 35.870,95 poin. Indeks S&P 500 bertambah 15,87 poin atau 0,34%, menjadi berakhir di 4.704,54 poin. Indeks Komposit Nasdaq terdongkrak 72,14 poin atau 0,45%, menjadi ditutup pada 15.993,71 poin. 

Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor energi dan utilitas keduanya merosot 0,54 persen, memimpin penurunan. Sedangkan sektor consumer discretionary melonjak 1,49 persen, menjadikannya kelompok berkinerja terbaik. 

Indeks Dow tertinggal dari rekan-rekannya karena kerugian tajam di pembuat peralatan jaringan Cisco, yang jatuh 5,5%. Hal itu terjadi setelah memperkirakan pendapatan kuartal saat ini di bawah ekspektasi karena kekurangan dan penundaan rantai pasokan. 

Dikutip dari Okezone, Jumat (19/11/2021), inflasi tetap menjadi prioritas utama bagi investor, dan pasar saham awalnya tergelincir setelah Presiden Bank Federal Reserve New York John Williams mengatakan inflasi menjadi lebih luas dan ekspektasi untuk kenaikan harga-harga di masa depan meningkat. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement