IDXChannel - Sempat naik signifikan hingga menembus level tertingginya sepajang masa, namun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) malah merangsek ke zona merah jelang akhir sesi I. Saat ini, Indeks mengalami koreksi sebesar 0,07 persen ke 6.678.
Head of Business Development PT FAC Sekuritas, Kenji Putera Tjahaja, melihat perdagangan saham masih dalam tekanan setelah sempat naik beberapa waktu lalu. Salah satunya pemicunya dari Consumer Price Index (CPI) Amerika Serikat yang melampaui perkiraan pasar sebelumnya.
"IHSG ini cukup volatile. Diprediksi masih dalam tekanan setelah sempat naik beberapa waktu belakangan. Terkait dengan inflasi AS ini memang jauh lebih tinggi dari perkiraan karena angka CPI sebelumnya diperkirakan oleh pasar ada di angka 5,9 persen tetapi melampaui sampai di 6,2 persen," ujarnya di IDX Channel, Kamis (11/11/2021).
Menurutnya, hal itu juga yang menyebabkan salah satu reli tertinggi dari Wall Street juga berhenti, aksi profit taking oleh pasar juga terjadi sehingga hal itu menjadi sentimen pada IHSG.
"Kemungkinan ini akan bisa awet sampai nanti The Fed ada kebijakan untuk menaikkan suku bunga baru nanti itu bisa diharapkan inflasi di AS," jelasnya.