Sektor material melemah, dengan saham perusahaan pertambangan logam mulia merosot tajam karena harga perak turun setelah menembus angka USD80 per ons untuk pertama kalinya.
Sementara harga emas juga turun setelah mencapai rekor tertinggi berturut-turut pekan lalu. Sebaliknya, saham sektor energi naik hampir 1 persen, mengikuti kenaikan harga minyak sebesar 2 persen.
Saham-saham bank juga mengalami penurunan setelah reli yang kuat tahun ini. Citigroup, salah satu saham yang mengalami kenaikan signifikan tahun ini karena keberhasilannya dalam menyelesaikan beberapa masalah regulasi. Saham tersebut telah naik hampir 68 persen sejak awal tahun.
Saham-saham mengalami penurunan setelah S&P 500 berada dalam kisaran 1 persen dari angka 7.000 poin. Bahkan, Dow Jones, indeks saham unggulan mencapai rekor penutupan tertinggi minggu lalu.
Beberapa investor berharap akan adanya reli Santa Claus, sebuah fenomena musiman di mana S&P 500 biasanya mencatatkan kenaikan dalam lima hari perdagangan terakhir tahun ini dan dua hari pertama di bulan Januari, menurut Stock Trader’s Almanac. Ketiga indeks tersebut menuju kenaikan bulanan yang kuat dengan Dow dan S&P 500 berada di jalur untuk bulan kedelapan berturut-turut di zona hijau.