sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wall Street Kembali Bangkit, Laporan Pendapatan Perusahaan Picu Optimisme

Market news editor Tim IDXChannel
21/07/2021 07:28 WIB
Bursa saham AS, Wall Street berakhir menguat pada perdagangan Selasa. Wall Street rebound dari pelemahan dalam beberapa hari.
Wall Street Kembali Bangkit, Laporan Pendapatan Perusahaan Picu Optimisme. (Foto: MNC Media)
Wall Street Kembali Bangkit, Laporan Pendapatan Perusahaan Picu Optimisme. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Bursa saham AS, Wall Street berakhir menguat pada perdagangan Selasa. Wall Street rebound dari pelemahan dalam beberapa hari, karena serangkaian laporan pendapatan perusahaan yang optimis dan kebangkitan optimisme ekonomi memicu rally risk-on.

Dow Jones Industrial Average naik 549,95 poin atau 1,62%, menjadi 34.511,99, S&P 500 naik 64,57 poin, atau 1,52% menjadi 4.323,06 dan Nasdaq Composite menambahkan 223,89 poin, atau 1,57%, menjadi 14.498,88.

Ketiga indeks saham utama AS pun naik lebih dari 1%. Dari 11 sektor utama di S&P 500, hanya sektor konsumen melemah dan industri berkinerja terbaik dengan kenaikan hingga 2,7%.

Indeks S&P pun mencatat kenaikan pertama dalam empat hari perdagangan dan hari terkuat sejak Maret. Nasdaq juga demikian, membukukan kenaikan pertamanya dalam enam sesi.

“Ini adalah mentalitas buy-the-dip yang masuk ke pasar,” kata Chief Executive Officer Horizon Investment Services, Chuck Carlson, dilansir dari Reuters, Rabu (21/7/2021).

Sementata itu, Imbal hasil Treasury AS kembali bangkit kembali dari posisi terendah dalam lima bulan, setelah mengalami penurunan terbesar sejak Februari di sesi sebelumnya. Ini pun mendorong saham bank-bank yang rentan terhadap kebijakan suku bunga naik hingga 2,6%.

"Saham yang sensitif secara ekonomi naik hari ini. Ketika (imbal hasil Treasury) 10-tahun turun dalam waktu singkat, itu biasanya tidak terjadi dengan ekonomi yang seharusnya tumbuh. Firming dalam (imbal hasil) 10-tahun menunjukkan bahwa mungkin ekonomi tidak akan jatuh," ujar Carlson.

Pada perdagangan sebelumnya, Wall Street anjlok karena kekhawatiran atas meningkatnya kasus virus corona varian Delta hingga memicu aksi jual dalam sesi terakhir.

"Hal-hal seperti varian Delta tentu dapat berdampak pada margin. Tidak perlu banyak ketakutan pada beberapa investor untuk menciptakan apa yang kita lihat kemarin,” tambahnya. (TYO)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement