Sementata itu, Imbal hasil Treasury AS kembali bangkit kembali dari posisi terendah dalam lima bulan, setelah mengalami penurunan terbesar sejak Februari di sesi sebelumnya. Ini pun mendorong saham bank-bank yang rentan terhadap kebijakan suku bunga naik hingga 2,6%.
"Saham yang sensitif secara ekonomi naik hari ini. Ketika (imbal hasil Treasury) 10-tahun turun dalam waktu singkat, itu biasanya tidak terjadi dengan ekonomi yang seharusnya tumbuh. Firming dalam (imbal hasil) 10-tahun menunjukkan bahwa mungkin ekonomi tidak akan jatuh," ujar Carlson.
Pada perdagangan sebelumnya, Wall Street anjlok karena kekhawatiran atas meningkatnya kasus virus corona varian Delta hingga memicu aksi jual dalam sesi terakhir.
"Hal-hal seperti varian Delta tentu dapat berdampak pada margin. Tidak perlu banyak ketakutan pada beberapa investor untuk menciptakan apa yang kita lihat kemarin,” tambahnya. (TYO)