Volatilitas, jelas riset Wolfe, bakal terus berlanjut selama musim panas tahun ini.
“Kami tetap mempertahankan posisi defensif karena pasar saham kemungkinan akan sangat sensitif terhadap data ekonomi dan pergerakan suku bunga jangka panjang,” kata mereka.
Salah satu sentimen positif yang pasar pekan lalu adalah keputusan Donald Trump untuk menunda rencana tarif 50 persen terhadap impor dari Uni Eropa hingga 9 Juli 2025.
Pekan ini, investor bersiap menghadapi pekan krusial seiring pengumuman laporan keuangan Nvidia (NVDA) yang dijadwalkan pada Rabu (28/5/2025).
Perusahaan semikonduktor chip kecerdasan buatan itu diperkirakan mencetak lonjakan laba hingga 45 persen, dengan pendapatan diproyeksi mencapai USD43,2 miliar.
Meski saham Nvidia turun 2 persen sepanjang tahun ini, investor dinilai masih menaruh harapan besar terhadap kinerja dan langkah ekspansi perusahaan.
"Mengikuti pergerakan saham Nvidia seperti membaca arah emosi pasar," kata CIO Sarmaya Partners Wasif Latif.
(Dhera Arizona)