Sebelumnya, PPI Juli mencatat kenaikan terbesar dalam tiga tahun akibat lonjakan harga barang dan jasa.
Isu tarif kembali menjadi sorotan setelah pengadilan banding AS memutuskan sebagian besar tarif era Presiden Donald Trump adalah ilegal.
Meski pemerintah telah mengajukan banding ke Mahkamah Agung, ketidakpastian ini kembali membayangi keputusan korporasi dan investor, dilansir Investing, Minggu (7/9/2025).
Kekhawatiran fiskal turut muncul, dengan potensi hilangnya penerimaan tarif yang dapat memperlebar defisit anggaran AS. Hal ini dinilai ikut mendorong lonjakan yield SBN pemerintah AS bertenor panjang pada awal pekan lalu.
Ini tercermin dari yield Treasury tenor 30 tahun yang sempat menyentuh 5 persen untuk pertama kalinya dalam sebulan terakhir.