Meski begitu, data historis menunjukkan peluang reli lanjutan. Truist Advisory Services mencatat bahwa dalam 21 kasus ketika S&P 500 naik setidaknya 15 persen dalam 10 bulan pertama tahun, indeks tersebut hampir selalu mencatatkan penguatan pada dua bulan terakhir.
Hingga Rabu lalu, 44 persen dari perusahaan S&P 500 telah melaporkan kinerja keuangan. Sebanyak 83 persen melampaui rekor sepanjang sejarah menurut Ned Davis Research.
Namun volatilitas tetap muncul. Saham Meta Platforms dan Microsoft anjlok usai mengumumkan peningkatan belanja untuk ekspansi AI, sementara Alphabet justru menguat karena pendanaannya dinilai lebih sehat.
Saham Amazon juga naik berkat pertumbuhan kuat di bisnis cloud yang meredakan kekhawatiran tertinggal dalam kompetisi AI.
“Kita sedang berada dalam kekosongan data. Karena itu, sumber alternatif semakin penting untuk membantu The Fed mengkalibrasi arah kebijakan suku bunga,” ujar Kourkafas.
(Rahmat Fiansyah)