Para analis memproyeksikan terdapat rata-rata pertumbuhan laba per saham (EPS) sebesar 10,33 persen pada 2025, sedikit menurun dibandingkan ekspektasi kenaikan 12,47 persen di 2024, menurut data LSEG.
Perhatian pasar juga tertuju pada kebijakan ekonomi Presiden terpilih Donald Trump, yang akan dilantik pada 20 Januari. Trump dijadwalkan mengeluarkan setidaknya 25 perintah eksekutif di hari pertama jabatannya, termasuk kebijakan terkait imigrasi, energi, dan aset kripto.
Optimisme terhadap kebijakan pemangkasan pajak dan deregulasi yang diusung Trump memberikan harapan bagi beberapa sektor, seperti perbankan, energi, dan aset kripto.
Namun, ancaman tarif perdagangan terhadap produk dari China, Meksiko, dan Kanada, serta kebijakan imigrasi yang ketat, dapat menimbulkan beban berlebih bagi perusahaan. Beban ini pada gilirannya berpeluang ditanggung konsumen sehingga menciptakan risiko baru bagi pasar.
Di sisi moneter, pertemuan Federal Reserve pada akhir Januari juga menjadi tantangan bagi pasar. Pada 18 Desember, The Fed memotong suku bunga untuk ketiga kalinya, tetapi mengisyaratkan penurunan lebih sedikit pada 2025 karena ketidakpastian inflasi.