Perusahaan juga berkomitmen meningkatkan capaian nilai kontrak baru baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Pada tahun ini, perseroan tengah membidik beberapa proyek potensial yang ada di dalam negeri seperti Ibu Kota Negara Baru atau Nusantara serta beberapa proyek luar negeri melalui kerjasama G2G Indonesia dengan beberapa negara seperti Sudan Selatan.
Senada, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita, Taufik Hendra Kusuma menjelaskan mengutamakan prinsip GCG & manajemen risiko serta melibatkan pihak eksternal sebagai business & finance controller dalam proses pemilihan kontrak baru yang akan dijalankan, sebagai bentuk penerapan prinsip manajemen risiko.
Selain itu, WSKT juga sedang melanjutkan implementasi dari 8 Stream Penyehatan Keuangan Waskita melalui aksi korporasi penerbitan obligasi dan sukuk dengan penjaminan pemerintah pada kuartal I-2022.
Adapun target proceeds dari penerbitan obligasi dan sukuk ini sebesar Rp3,83 triliun dan akan digunakan untuk refinancing serta memperkuat modal kerja Perseroan.
“Kami berharap komunitas pasar modal dapat selalu mendukung aksi korporasi Perseroan saat ini maupun di masa mendatang,” ungkap Taufik. (TYO)