Tidak hanya mengerjakan bangunan hunian berukuran 4,5×4,5 meter (m), Waskita juga membangun sebanyak empat unit fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) sebanyak empat unit yang berisi lima bilik serta dua unit Sistem Pengolahan Air Limbah atau Sewage Treatment Plant (STP). Ada pula satu unit musala berukuran 9x13,5 m dan tempat wudu seluas 6,6×13 m.
“Kami pun melengkapi kawasan Huntara dengan satu unit dapur umum seluas 8×19 m. Lalu mengerjakan delapan unit bangunan toren, drainase precast, dan MEP (Mechanical, Electrical, and Plumbing) kawasan,” ujar Paulus.
Selain fokus merampungkan Huntara, Waskita Karya juga membangun jalan pedestrian dan jalan akses di kawasan Huntara. Tujuannya mendorong perbaikan akses dan konektivitas supaya mobilitas warga serta distribusi logistik bisa berjalan lancar.
“Perseroan akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat, daerah, serta seluruh stakeholders demi mengawal pemulihan kawasan terdampak bencana, khususnya Aceh Tamiang. Waskita Karya berkomitmen membantu masyarakat di sana agar dapat segera bangkit kembali,” tuturnya.
Sebelumnya, Waskita Karya juga menyalurkan sejumlah bantuan berupa ratusan paket sembako, ratusan set kasur lipat, selimut, tikar, perlengkapan bayi dan wanita, alat mandi hingga pakaian orang dewasa, dan lainnya ke beberapa posko bencana di Sumatera. Perseroan turut mengirimkan puluhan alat berat seperti excavator dan dumptruck untuk pembersihan lumpur dan sampah, sekaligus membuka akses jalan yang tertutup akibat longsor.