"Jadi, dari PMN Rp 3 triliun, terus dana publik lewat rights issue Rp1 triliun, jadi total Rp4 triliun," sambung Novianto.
Lebih lanjut Novianto menjelaskan pada tahun 2022, WSKT bakal lebih fokus pada perolehan kontrak baru dengan target Rp30 triliun, penyelesaian proyek tertunda, melanjutkan restrukturisasi secara grup, dan melanjutkan Strategic partnership dengan para investor.
Adapun melalui suntikan PMN bakal digunakan WSKT dalam menyelesaikan pembangunan konstruksi pembangunan jalan tol, sehingga diharapkan bisa berdampak pada peningkatan pendapatan jalan tol dan mempermudah proses strategic partnership dengan para calon investor.
"Dengan asset recycling yang sangat membantu penurunan kerugian perseroan ini, diharapkan ke depannya WSKT dapat mencatatkan kinerja yang positif," tutup Novianto. (RAMA)