Sektor penjualan WIKA juga merosot cukup besar. Pada tahun 2019, perseroan mencatatkan penjualan Rp27 triliun menjadi Rp16,5 triliun pada 2020.
“Tahun 2021, kami targetkan ke Rp40 triliun. Kenapa? Optimisme di 2021 dengan adanya proyek pemerintah kemudian proyek-proyek BUMN sudah mulai dilelang,” jelasnya.
Untuk tahun ini, ada beberapa aksi koorporasi yang akan dilakukan oleh perseroan. Salah satu contohnya adalah WIKA Reality yang nantinya akan bergabung dengan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hotel.
Di tahun ini juga lanjut Agung, perseroan akan mulai mendistribusikan motor gesit. Setelah pada tahun lalu, motor listrik gesit ini belum dipasarkan besar-besaran kepada masyarakat.
“Tentunya kita akan menjadi, WIKA Reality akan menjadi holding hotel untuk hotel-hotel yang ada di BUMN. Saat ini ada 22 hotel. Kemudian kita ditahun ini akan mendistribusikan motor gesit,” ucapnya. (TYO)