Agung menjelaskan, pekerjaan dilakukan secara menyeluruh meliputi pekerjaan sipil dan struktur, arsitektur, MEP dan utilitas, infrastruktur kawasan, lanskap, hingga penyediaan meubelair penunjang kegiatan belajar mengajar.
“Fasilitas pendidikan yang dibangun terdiri atas ruang kelas, ruang guru, laboratorium, perpustakaan, asrama, bangunan penunjang, sarana olahraga, area terbuka hijau, serta utilitas pendukung kawasan,” ujar Agung.
Hadirnya Sekolah Rakyat di Pontianak dan Singkawang, lanjut Agung, memberikan dampak sosial yang signifikan tidak hanya dalam penyediaan akses pendidikan bermutu, tetapi juga peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar.
Manfaat tersebut mencakup pembukaan lapangan kerja lokal, peningkatan aktivitas ekonomi, dan penyediaan ruang belajar yang aman, modern, dan inklusif.
(DESI ANGRIANI)