"Dari 4 seri obligasi yang kita sedang kita selesaikan, tinggal 1 yang belum kita selesaikan. Nilainya sekitar Rp1,3 triliun," kata Nugroho.
Lantas bagaimana nasib vendor atau sub kontaktor?
Nugroho mengatakan, langkah selanjutnya, perseroan juga akan memprioritaskan untuk membayarkan kewajiban pembayaran kepada para vendor, serta tanggungan pajak perusahaan. Namun akan dilakukan secara paralel setelah proses restrukturisasi terhadap perbankan dan obligor rampung.
"Terkait kewajiban terhadap subkon (sub kontraktor), jadi tetap prioritasnya kepada vendor dan pajak, itu prioritas pertama. Tentu kan tidak bisa one shoot bisa kita selesaikan semua," kata Nugroho.