Fiki Ariyanti
IDXChannel - Gubernur dari masing-masing provinsi telah mengumumkan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2023 pada Senin (28/11/2022). Penetapan UMP dilakukan berdasarkan Permenaker No.18/2022 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2023.
Penyesuaian nilai upah minimum tahun 2023 dihitung dengan menggunakan formula perhitungan upah minimum dengan mempertimbangkan variabel pertumbuhan ekonomi, inflasi dan indeks tertentu.
"Penetapan atas penyesuaian nilai upah minimum tidak boleh melebihi 10%," bunyi Pasal 7 Permenaker tersebut, ditulis Selasa (29/11/2022).
"Dalam hal hasil penghitungan penyesuaian nilai upah minimum, gubernur menetapkan upah minimum dengan penyesuaian paling tinggi 10%," tulis beleid aturan tersebut.
Sejauh ini, Sumatera Barat menjadi provinsi dengan kenaikan UMP 2023 tertinggi sebesar 9,15 persen. Disusul Jambi di urutan kedua sebesar 9,04 persen, dan Kalimantan Tengah yang mengalami kenaikan UMP 2023 sebesar 8,8 persen.
Berikut 10 provinsi dengan kenaikan UMP 2023 tertinggi:
1. Sumatera Barat
Rp2.512.539 (2022)
Rp2.742.476 (2023)
Kenaikan = 9,15 persen
2. Jambi
Rp2.699.000 (2022)
Rp2.943.000 (2023)
Kenaikan = 9,04 persen
3. Kalimantan Tengah
Rp2.922.516 (2022)
Rp3.181.013 (2023)
Kenaikan = 8,8 persen
4. Sulawesi Tengah
Rp2.390.739 (2022)
Rp2.599.546 (2023)
Kenaikan = 8,73 persen
5. Riau
Rp2.938.564 (2022)
Rp3.191.662,53 (2023)
Kenaikan = 8,61 persen
6. Papua
Rp3.561.932 (2022)
Rp3.864.496 (2023)
Kenaikan = 8,50 persen
7. Kalimantan Selatan
Rp2.906.473,32 (2022)
Rp3.149.977,65 (2023)
Kenaikan = 8,38 persen
8. Sumatera Selatan
Rp3.140.000 (2022)
Rp3.400.000 (2023)
Kenaikan = 8,26 persen
9. Bengkulu
Rp2.238.094 (2022)
Rp2.400.000 (2023)
Kenaikan = 8,1 persen
10. Jawa Tengah
Rp1.812.935 (2022)
Rp1.959.169 (2023)
Kenaikan = 8,01 persen.
(Penulis: Ibadikal Mukhlisina/Magang)
(FAY)
