Penyebab Harta Kekayaan Sulit Bertahan 3 Generasi, Ini Gara-garanya
1. Perbedaan Background/Daya Juang
Generasi ketiga biasanya tidak merasakan kondisi, tantangan, perjuangan, dan kesulitan yang sama seperti generasi perintis. Generasi ketiga terlahir dalam kondisi yang sudah berkecukupan dan serba mudah.
Risiko dari kondisi yang serba mudah adalah minimnya kesadaran atas privilege atau keistimewaan yang dimilliki, sehingga individu terjebak dan terbutakan oleh rasa nyaman. Sehingga tidak memiliki daya juang yang sama seperti pendahulunya.
2. Terbiasa Serba Mudah
Karena terlahir dalam kondisi serba mudah, individu pada generasi ketiga juga berpeluang membangun kebiasaan-kebiasaan dan sifat negatif yang dapat merusak pengelolaan bisnis yang dimiliki keluarganya.
Misalnya boros, gegabah, tidak matang dalam memperhitungkan sesuatu, tidak mampu menakar risiko karena terlena dengan kondisi serba mudah, dan sebagainya. Padahal, bisnis yang sudah berkembang justru memerlukan pengelolaan yang lebih inovatif.
Sementara generasi perintisnya lebih bijak dan cermat dalam mengelola keuangan pribadi dan bisnis karena bertumbuh dalam situasi yang serba sulit.
3. Kegagalan Perencanaan Warisan
Ketika seseorang berhasil menjadi kaya raya, umumnya setelah meninggal akan meninggalkan warisan. Jika harta warisan ini tidak diatur dengan cermat, maka dapat berpotensi membuat harta kekayaan itu habis sia-sia.