2. Paladium
Paladium digunakan dalam elektronik, pengolahan air tanah, pemurnian hidrogen, kedokteran gigi, dan aplikasi medis, serta produksi beberapa perhiasan termahal di dunia. Hampir 40% produksi paladium global berasal dari Rusia.
Perusahaan tambang Rusia Nornickel sebagai produsen paladium global terbesar, yang menambang hingga 86 metrik ton logam pada tahun 2019. Tambang paladium lainnya tersebar di Kanada dan Afrika Selatan. Harga per gramnya sekitar USD46 atau Rp700 ribu.
3. Emas
Dalam bebatuan dan endapan aluvial, emas sering ditemukan dalam bentuk unsur aslinya, sebagai butiran atau bongkahan. Emas telah digunakan berkali-kali sepanjang sejarah untuk mata uang, perhiasan, dan karya seni, oleh karena itu harganya mahal.
Afrika Selatan memproduksi emas paling banyak hingga tahun 1970-an, tetapi produksinya menurun sejak saat itu. Afrika Selatan menghasilkan 32 juta ons emas, atau dua pertiga pasokan dunia, pada puncaknya di tahun 1970. Saat ini, Cina, Australia, dan Rusia adalah tiga negara yang memproduksi emas terbanyak. Harga per gramnya sekitar USD 51 atau Rp800 ribu.
4. Ruthenium
Di pegunungan Amerika Utara dan Selatan, ruthenium paling sering ditemukan dalam bijih bersama dengan logam kelompok platinum lainnya. Mayoritas digunakan untuk resistor chip dan kontak listrik dalam industri elektronik. Dalam industri kimia, ruthenium oksida digunakan untuk melapisi anoda sel elektrokimia yang menghasilkan klorin. Harga per onsnya sekitar USD260 atau Rp4 juta.