Dilansir dari laman Pajak, World Economic Forum (WEF) memaparkan bahwa dari sekitar 800 produk berbasis gender yang dianalisis oleh Pemerintah AS, rata-rata produk perawatan pribadi khusus perempuan 13 persen lebih mahal dibanding produk untuk laki-laki.
Sementara itu, dalam studi lain di AS terdapat perbedaan harga yakni produk dry cleaning untuk kemeja perempuan 90 persen lebih mahal dibanding produk untuk kemeja laki-laki. Kemudian, di Inggris harga deodoran untuk perempuan 8,9 persen lebih mahal dibandingkan dengan deodoran laki-laki, serta harga pelembab wajah perempuan 34,28 persen lebih mahal dibandingkan produk khusus laki-laki. Fenomena inilah yang kemudian kita kenali dengan istilah pink tax.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pink tax, antara lain sebagai berikut.
- Biaya Produksi
Salah satu penyebab mengapa fenomena pink tax terjadi adalah karena biaya produksinya. Biaya produksi untuk produk-produk khusus perempuan memang cenderung lebih besar dibanding produk yang ditargetkan untuk laki-laki. Produk kecantikan misalnya, produk ini memerlukan bahan-bahan yang beragam dan pengujian yang bervariasi sehingga biaya produksinya cenderung lebih tinggi.
- Permintaan Pasar
Beberapa produk dan jasa yang ditargetkan untuk perempuan memang memiliki permintaan yang lebih tinggi dibanding produk khusus laki-laki. Hal inilah yang membuat produsen maupun pengecer menjual produk khusus perempuan dengan harga yang lebih tinggi.