Melansir laman resmi Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham, perbedaan paten sederhana dengan paten terletak pada jenis hasil temuan, proses teknologi yang dilakukan dalam penemuan, dan jumlah klaim yang dapat diajukan.
Secara teknologi, progres temuan dari paten sederhana lebih simpel. Selain itu, paten sederhana juga dibatasi dengan satu klaim mandiri, sementara jumlah klaim untuk paten tidak dibatasi.
Lantas, apa syarat karya intelektual yang dapat dipatenkan? Berikut ini adalah tiga syaratnya:
- Baru, yakni jika hasil invensi tersebut tidak sama dengan teknologi yang sudah ada sebelumnya
- Mengandung langkah inventif, yakni merupakan hal yang tidak dapat diduga sebelumnya oleh seseorang yang mempunyai keahlian tertentu di bidang teknik
- Dapat diterapkan dalam kegiatan industri, yakni jika hasil penemuan tersebut dapat digunakan dalam berbagai jenis industri atau bersifat aplikatif
Melansir Hukum Online, selain harus memenuhi syarat di atas, ada beberapa karya intelektual yang tidak dapat diberikan hak paten, yakni:
- Proses atau produk yang pengumumannya, penggunaannya, dan pelaksanaannya bertentangan dengan aturan perundang-undangan, agama, ketertiban umum atau kesusilaan
- Metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan, atau pembedahan yang dapat diterapkan pada manusia atau hewan
- Teori dan metode di bidang ilmu pengetahuan dan matematika
- Mahluk hidup kecuali jasad renik
- Proses biologi yang penting untuk memproduksi tanaman atau hewan, kecuali proses nonbiologis atau mikrobiologi
Hak paten diberikan negara dalam jangka waktu 20 tahun sejak tanggal permohonan diterima, sementara hak paten sederhana diberikan untuk jangka waktu 10 tahun sejak tanggal permohonan diterima.