1. Menyiapkan Dokumen Persyaratan
Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk mengurus sertifikat kepemilikan tanah adalah menyiapkan dokumen persyaratan. Berikut beberapa dokumen persyaratan mengurus sertifikat tanah.
- Sertifikat Asli Hak Guna Bangunan (SHGB) jika ada.
- Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
- Identitas diri berupa KTP dan KK.
- Akta jual beli tanah jika belum ada sertifikat.
- Fotokopi girik tanah yang dimiliki.
- Dokumen dari kelurahan atau desa, seperti Surat Keterangan Tidak Sengketa, Surat Keterangan Riwayat Tanah, dan Surat Keterangan Tanah secara Sporadik.
2. Mengunjungi Kantor BPN
Setelah dokumen persyaratan siap, Anda bisa mendatangi kantor BPN untuk mengurus sertifikat tanah Anda.
- Kunjungi kantor BPN sesuai dengan wilayah tanah Anda berada.
- Minta formulir pendaftaran.
- Buatlah janji dengan petugas untuk mengukur tanah.
3. Penerbitan Sertifikat Tanah Hak Milik
Setelah pengukuran tanah, Anda akan menerima data Surat Ukur Tanah. Anda bisa menyerahkan Surat Ukur Tanah, lalu tunggu hingga surat keputusan dikeluarkan. Adapun lama waktu penerbitan ini kurang lebih 6 bulan sampai 1 tahun.
Nah, itulah cara mengurus tanah yang belum bersertifikat yang bisa Anda lakukan. Perlu diketahui bahwa dalam proses pengurusannya, Anda akan dibebankan BEA Perolehan Hak Atas Tanah (BPHTB) sambil menunggu sertifikat tanah Anda terbit.