10. Mobile Premier League (MPL)
Mobile Premier League (MPL) melakukan PHK sekira 100 orang. Bahkan hengkang dari pasar Indonesia karena alasan ingin menumbuhkan bisnis inti, mencapai netralitas ebitda, dan menutup bisnis yang tidak berjalan.
11. Xendit
Pada Oktober 2022, startup fintech Xendit melakukan PHK terhadap 5 persen karyawannya, baik di Indonesia maupun Filipina. Perusahaan berdalih, karena untuk mengoptimalkan bisnis untuk jangka pendek dan jangka panjang.
12. Line
Line Today resmi tutup pada awal Juli lalu. Selain itu, menutup Line OpenChat dan Line Jobs. Dalam penutupan ini, Line mengaku hanya sekali melakukan PHK karyawan ketika ada penutupan Line Today.
13. Pahamify
Pahamify melakukan PHK terhadap karyawannya karena harus beradaptasi dengan kondisi makro ekonomi saat ini. PHK dilakukan untuk mewujudkan visi jangka panjang perusahaan.
14. Binar Academy
Startup pendidikan Binar Academy juga melakukan PHK terhadap 20 persen dari total karyawannya pada 17 Oktober lalu. Hal itu merupakan bagian dari strategi menghadapi ketidakpastian ekonomi global.
Setelah PHK, startup edutech ini memutuskan undur diri atau berhenti beroperasi yang diumumkan melalui akun twitternya pada Juni 2022.
Tsunami Startup RI Karena Ini?